TUGAS MEMBUAT TEKS ANEKDOT

"Pingsan"

Pada hari senin yang cerah, seperti biasa SMA 1 Baros melaksanakan upacara bendera. Pagi itu terasa sangat panas dam upacara berlangsung sangat lama, seperti biasa pula murid-murid mengomel sambil menahan pegal di kaki dan seluruh tubuhnya.
            Salah satu orang bernama Iting mengomel-ngomel “haduuuuh!!! Upacara lama banget sih, kaki udah pegal, idung gatal pula”. Akhirnya Iting pun berpikir bagaimana caranya ia bisa kabur dari upacara itu. Ia pun punya sebuah ide
            “Ahaaa! Gue puny ide! mendingan pura-pura pingsan aja biar di gendong ke UKS, bisa tidur pulas dan disuguhin the manis hangat sama cewek-cewek UKS yang cantik-cantik” gumam Iting dalam hati.
            “Bruuug” suara badan Iting terjatuh. Melihat itu sontak seluruh siswa kaget dan berteriak “woooy tolongin. Kepala sekolah pingsan tuh!”.

By. Mellisa Putri

“Operasi Zebra”

            Suatu pagi di sebuah pertigaan sedang diadakan  Operasi Zebra oleh polisi. Kasatlantas setempat pak Bene (sudah pasti bukan nama sebenarnya) langsung turun ke jalan. Anggotanya yang bernama Andi, Aldi dan Adi (bukan anak kembar) juga sedang melakukan operasi.
            Sialnya bagi pengendara yang ditilang oleh pak pol Adi dan pak pol Aldi, mereka sangat tegas dalam bertindak. Mereka juga polisi yang cukup berduit. Beruntung lah bagi pengendara yang ditindak oleh pak pol Andi. Pol Andi sedang membutuhkan duit.
Hampir semua pengendara melakukan ritual salam temple, biasanya warna biru atau warna merah (tergantung kemewahan kendaraan). Ada salah satu pengendara yang cukup unik, saat pol Andi meminta STNK,
Pak pol Andi : ”mana SIM nya pak?”
Pengendara : “ini pak (pengendara itu memberikan uang berwarna biru sambil berkata)
simsalabim”.
Pak pol Andi : “silahkan melanjutkan perjalanannya pak, hati-hati di jalannya.
  Ngomon-ngomong tadi sulapnya menarik.”
Pengendara : “terima kasih pak, itu hanya sulap sederhana”


By. Eri Suprianto

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH ARTIKEL ILMIAH

BAB I                                                    PENDAHULUAN               A.       Latar Belakang Masalah Akademisi seperti mahasiswa, guru, dosen, maupun ilmuwan dituntut untuk akrab dengan dunia tulis-menulis. Sebab, setiap hasil pemikiran dan hasil penelitian diwujudkan dalam bentuk karya tulis ilmiah. Hal itu bertujuan agar masyarakat luas bisa merasakan buah pikiran penulis. Kita juga tentu sudah mengenal artikel. Pada dasarnya kita semua bisa menulis artikel. Hal itu karena teknik penulisan artikel pada umumnya tidaklah sukar. Cukup bermodalkan kemampuan mengkonversi gagasan ke tulisan sesuai latar belakang, keahlian dan keilmuan, maka seseorang sudah bisa memperoleh kredibilitas dalam menulis artikel.    Di perguruan tinggi, kita tentu sudah mengenal jurnal. Artikel ilmiah di dalamnya bukanlah sejenis artikel yang biasa kita buat. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal ilmiah biasanya disusun dari laporan penelitian, laporan percobaan, laporan penemuan ata
Baca selengkapnya

Analisis Cerpen "Anak Kebanggaan"

Analisis Cerpen "Anak Kebanggan” Unsur Intrinsik  Tema : Harapan orang tua kepada anak Alur : Maju Sudut Pandang : Orang pertama pelaku sampingan · Ompi terduduk di kursi. Matanya cemerlang memandang. Tangannya diulurkannya kepadaku meminta telegram itu. Aku merasa ngeri memberikannya. Tapi aku tak bisa berbuat lain. Telegram itu kusodorkan ke tangannya. Telegram itu digenggamnya erat. Lalu didekapkan ke dadanya. "Datang juga apa yang kunantikan," katanya. a. Latar Tempat 1.      Di teras rumah Ompi · Kulihat Pak Pos memasuki halaman rumah Ompi. Tergesa-gesa aku menyongsong Pak Pos itu ke ambang pintu  2.      Di kamar Ompi · Dan ia telentang di ranjangnya, enggan bergerak. · Ia kini menanti dengan telentang di ranjangnya. Sebuah kaca disuruhnya supaya di pasang pada dinding yang dapat memberi pantulan ke ambang pintu depan.  Latar Waktu  1.      Siang hari · Kulihat Pak Pos memasuki halaman rumah Ompi. Hari waktu itu jam sebelas siang. Latar Suasa
Baca selengkapnya

Analisis Novel "Hapalan Shalat Delisa"

A.     UNSUR INTRINSIK A.     Tema                               : Perjuangan Seorang Anak Kecil dalam   Menghafal Bacaan Shalat B.      Tokoh/Penokohan           : 1.       Delisa a.      Pantang Menyerah “Badannya terus terseret. Ya Allah, Delisa ditengan sadar dan tidaknya ingin sujud... Ya Allah, Delisa ingin sujud dengan sempurna. Delisa sekarang hafal bacaannya... Delisa tidak lupa seperti tadi shubuh.” (hal. 71) b.     Penyayang "Delisa.... D-e-l- i-s-a cinta Ummi... Delisa c-i-n-t-a Ummi karena.” (hal. 53) 2.       Ummi Salamah a.        Rendah Hati "ah nggak usah. Biar saya bayar penuh Koh Acan!.” (hal. 19 b.       Sabar "Bukan, sayang... Kan kita udah janji, kamu nggak akan pegang kalungnya sebelum kamu hafala seluruh bacaan shalat! sebelum lulus dari ujian Ibu Guru Nur.” (hal. 22) c.        Perhatian "Kamu kenapa, sayang?" ; "Kamu sakit?" (hal. 27) 3.       Kak Fatimah a.        Tegas " Ais, k
Baca selengkapnya