Sosiolinguistik, Komunikasi Bahasa
MAKALAH SOSIOLINGUISTIK
KOMUNIKASI
BAHASA
Diajukan untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah Sosiolinguistik yang dibina oleh Dra.Hj.Yeni Suryani, M.Pd
FAKULTAS KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN BAHASA DAN
SASTRA INDONESIA
UNIVERSITAS
SURYAKANCANA CIANJUR
2013-2014
KATA PENGANTAR
Segala
puji bagi Allah SWT, Alhamdulilah karena
atas berkat rahmat dan ridhonya kami dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Sosiolinguistik yang berjudul Komunikasi Bahasa dengan baik dan tepat
pada waktunya. Dengan selesainya penulisan makalah ini diharapkan dapat
bermanfaat bagi semua, khususnya bagi kami . Kami menyadari bahwasanya
penulisan makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan.
Ucapan terima kasih tak lupa kami
sampaikan yang sebesar-besarnya kepada Bapak Prof. Dr. H. Yus Rusyana selaku dosen yang
kami hormati beserta Ibu Dra. Hj. Yeni Suryani, M.Pd selaku asisten dosen yang
kami hormati karena telah membimbing kami dalam menyelesaikan
tugas makalah ini serta memberikan tugas makalah ini
yang bermanfaat bagi kami.
Cianjur, 24
September 2013
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebagai alat komunikasi dan alat
interaksu yang hanya dimiliki manusia, bahasa dapat dikaji secara internal
maupun eksternal. Kajian secara internal, artinya pengkajian itu hanya
dilakukan terhadap struktur intern bahasa itu saja, seperti struktur fonologi,
morfologi atau sintaksis. Kajian secara
eksternal berarti kajian itu dilakukan terhadap hal-hal atau faktor-faktor yang
berada diluar bahasa yang berkaitan dengan pemakaian bahasa itu oleh para
penuturnya di dalam kelompok-kelompok sosial kemasyarakatan.
Fungsi utama bahasa adalah sebagai alat komunikasi
atau alat interaksi yang hanya dimiliki manusia. Di dalam kehidupannya bermasyarakat,
sebenarnya manusia dapat juga menggunakan alat komunikasi lain, selain bahasa.
Namun, tampaknya bahasa merupakan alat komunikasi yang paling baik, paling
sempurna, dibandingkan dengan alat-alat komunikasi lain termasuk juga alat
komunikasi yang digunakan para hewan. Oleh karena itu, untuk memahami bagaimana
wujud komunikasi yang dilakukan dengan bahasa ini, terlebih dahulu akan
dibicarakan apa hakikat bahasa, hakikat komunikasi, kemudian apa dan bagaimana
komunikasi bahasa itu, serta apa dan bagaimana kelebihan dari alat komunikasi
lain.
1.2
Rumusan Masalah
1) Bagaimana
ciri-ciri hakikat bahasa ?
2) Bagaimana
fungsi-fungsi bahasa dilihat dari berbagai segi ?
3) Bagaimana
hakikat komunikasi fungsi bahasa ?
4) Bagaimana
fungsi komunikasi bahasa ?
5) Bagaimana
keistimewaan bahasa manusia dibandingkan dengan bahasa lainnya ?
1.3
Tujuan Penulisan
1) Mengetahui
ciri-ciri hakikat bahasa.
2)
Mengetahui fungsi-fungsi
bahasa dari berbagai segi.
3)
Mengetahui hakikat
komunikasi sebagai fungsi bahasa.
4) Mengetahui
fungsi komunikasi bahasa.
5) Mengetahui
keistimewaan bahasa manusia dibandingkan dengan bahasa lainnya (bahasa hewan).
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Hakikat Bahasa
Ciri-
ciri hakikat bahasa adalah bahwa bahasa itu sebuah sistem lambang berupa bunyi,
bersifat arbitrer, produktif, dinamis, beragam dan manusiawi . Bahasa sebuah sistem
artinya bahasa dibentuk oleh sejumlah komponen yang berpola secara tetap dan
dapat dikaidahkan. seperti halnya contoh kalimat “ibu….meng…..seekor….di” ,
bagi seseorang yang mengerti sistem bahasa Indonesia maka kalimat itu merupakan
sebuah kalimat bahasa Indonesia yang benar sistemnya. Contoh lain misalnya
adalah kalimat “meng ibu se ikan di ekor dapur” itu bukanlah kalimat bahasa
Indonesia yang baik karena tidak tersusun menurut sistem bahasa .
Sebagai suatu
sistem, bahasa bersifat sistematis yang artinya tersusun menurut suatu pola
tertentu, tidak tersusun secara acak dan sembarang bahasa juga bersifat
sistemis artinya sistem bahasa itu bukan merupakan sebuah sistem tunggal
melainkan terdiri dari sejumlah subsistem, yakni subsistem fonologi, morfologi,
sintaksis, dan laksikon. Dalam sistem bahasa latin penggunaan bentuk kata
sangat penting dan diperhatikan sehingga urutan kata tidak terlalu diperhatikan
sedangkan didalam sistem bahasa Indonesia bentuk kata maupun urutan kata sangat
diperhatikan karena sama- sama pentingnya
dan kepentingannya itu berimbang . Oleh karena itu, sangat lazim jika
bahasa bersifat unik artinya memiliki ciri yang khas yang tidak dimiliki oleh
bahasa yang lain dan bersifat universal artinya memiliki ciri yang sama yang
ada pada semua bahasa.
Lambang bunyi bahasa bersifat arbitrer, artinya hubungannya
antara lambang dengan yang dilambangkannya tidak bersifat wajib melainkan bisa
berubah dan tidak dapat dijelaskan mengapa lambang tersebut mengonsep makna
tertentu. Disamping bahasa bersifat arbitrer bahasa juga bersifat konvensional
artinya, setiap menutur suatu bahasa akan mematuhi hubungan antara lambang
dengan yang dilambangkannya .
Bahasa bersifat produktif artinya dengan sejumlah
unsur yang terbatas, namun dapat dibuat satuaan- satuaan ujaran yang hampir
tidak terbatas. Bahasa bersifat dinamis maksudnya bahasa itu tidak terlepas
dari berbagai kemungkinan perubahan yang sewaktu- waktu dapat terjadi
perubahan, itu dapat terjadi pada tataran apa saja, fonologi, morfologi,
sintaksis, semantik, dan leksikon yang tampak jelas biasanya adalah tataran
leksikon . Bahasa itu beragam, artinya meskipun sebuah bahasa mempunyai kaidah
atau pola tertentu yang sama, namum karena bahasa itu digunakan oleh penutur
yang heterogen yang mempunyai latar belakang sosial dan kebiasaan yang berbeda,
maka bahasa itu menjadi beragam.
Bahasa itu bersifat manusiawi, artinya bahasa sebagai
alat komunikasi verbal hanya dimiliki manusia. Hewan tidak memiliki bahasa yang
dimiliki hewan sebagai alat komunikasi berupa bunyi atau gerakan isyarat, tidak
bersifat produktif dan tidak bersifat dinamis .
Ciri- ciri bahasa seperti dipaparkan di atas yang
menjadi indikator akan hakikat bahasa adalah menurut pandangan linguistik umum,
yang melihat bahasa sebagai bahasa, sedangkan menurut pandangan sosiolinguistik
bahasa itu juga mempunyai ciri sebagai alat interaksi sosial dan sebagai alat
mengidentifikasi diri.
2.2 Fungsi-fungsi Bahasa
Sudah
dijelaskan dibab sebelumnya bahwa bahasa adalah alat untuk berinteraksi atau
alat untuk berkomunikasi, dalam arti alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan,
konsep, atau
perasaan.
Wardhaugh (1972: 3- 8), mengatakan bahwa fungsi
bahasa adalah
sebagai
alat komunikasi
manusia
baik
tertulis maupun
lisan. Fishman (1972) mengemukakan bahwa
fungsi- fungsi bahasa itu antara lain, dapat dilihat dari segi penutur,
pendengar, topik, kode dan amanat pembicara.
Dilihat dari segi penutur, bahasa berfungsi personal atau
pribadi, maksudnya si penutur menyatakan sikap terhadap apa yang dituturkannya.
Dilihat dari segi pendengar atau lawan bicara, maka
bahasa itu berfungsi direktif, yaitu mengatur tingkah laku pendengar . Disini bahasa itu tidak “hanya membuat si
pendengar melakukan sesuatu, tetapi melakukan kegiatan yang sesuai dengan yang
dimaui si pembicara . Hal ini dapat dilakukan si penutur dengan menggunakan
kalimat- kalimat yang menyatakan perintah
maupun rayuan. Contoh kalimat :
-
Harap tenang . Ada
ujian .
-
Sebaiknya Anda
menelepon dahulu .
-
Anda tentu mau membantu
kami .
Dilihat dari segi kontak antara penutur dan
pendengar maka bahasa disini berfungsi fatik, yaitu fungsi menjalin hubungan,
memelihara, memperlihatkan perasaan bersahabat, atau solidaritas sosial .
Dilihat dari segi topik ujaran, maka bahasa itu
berfungsi referensial. Ada juga yang menyebutkan fungsi denotatif, atau fungsi
informatif . Di sini bahasa itu bersifat sebagai alat untuk membicarakan objek
atau peristiwa yang ada di sekeliling penutur atau yang ada dalam budaya pada
umumnya .
Dilihat dari segi kode yang digunakan, maka bahasa
itu berfungsi metaligual atau metalinguistik, yakni bahasa itu digunakan untuk
membicarakan bahasa itu sendiri, biasanya digunakan untuk membicarakan masalah
lain, seperti masalah politik, ekonomi, atau pertanian . Tapi dalam fungsinya
di sini bahasa itu digunakan untuk membicarakan atau menjelaskan bahasa.
Dilihat dari segi amanat yang akan disampaikan maka
bahasa itu berfungsi imaginatif. Sesungguhnya,
bahasa itu dapat digunakan untuk menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan,
baik yang sebenarnya, maupun yang cuma imajinasi (khayalan, rekaan). Fungsi imaginatif ini biasanya berupa karya
seni (puisi, cerita, dongeng, lelucon) yang digunakan untuk kesenangan penutur,
maupun para pendengarnya .
2.3 Hakikat Komunikasi
Salah satu fungsi bahasa adalah sebagai
alat komunikasi atau alat interaksi. Dalam Webster
s New Collegiate Dictionary (1981:225) dikatakan:
Communication is
a process by which information is exchange between individuals through a common
system of symbols, signs, or behavior . (Komunikasi
adalah proses pertukaran informasi antarindividual melalui sistem simbol,
tanda, atau tungkah laku yang umum)
Dari batasan di atas, maka didapatkan tiga komponen
yang harus ada dalam setiap proses komunikasi yaitu :
1. Pihak
yang berkomunikasi, yakni pengirim dan penerima informasi yang dikomunikasikan
yang lazim disebut partisipan.
2. Informasi
yang dikomunikasikan.
3. Alat
yang digunakan dalam komunikasi itu.
Pihak yang terlibat dalam suatu proses komunikasi
tentunya ada dua orang atau dua kelompok orang, yaitu yang mengirim (sender) informasi dan yang menerima (receiver) informasi. Informasi yang
disampaikan tentunya berupa suatu ide, gagasan, keterangan atau pesan.
Sedangkan alat yang digunakan dapat berupa simbol/lambang seperti bahasa berupa
tanda-tanda seperti rambu-rambu lalu lintas, gambar, atau petunjuk dan juga
dapat berupa gerak-gerik anggota badan.
Suatu proses komunikasi memang sering kali tidak dapat
berjalan dengan mulus karena adanya gangguan atau hambatan. Tiadanya kesadaran
dari salah satu pihak merupakan suatu hambatan.
Komponen ketiga dalam peristiwa komunikasi adalah
alat komunikasi yang digunakan, yaitu bahasa, tanda-tanda dan gerak gerik
tubuh. Berdasarkan alat yang digunakan ini dibedakan menjadi dua macam
komunikasi, yaitu (1) komunikasi non
verbal dan (2) komunikasi verbal
(komunikasi bahasa). Komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang menggunakan
alat bukan bahasa, seperti bunyi peluit, cahaya (lampu, api) dan lain-lain.
Sedangkan komunikasi verbal ataua komunikasi bahasa adalah komunikasi yang
menggunakan bahasa sebagai alatnya. Bahasa yang digunakan dalam komunikasi
tentunya harus berupa kode yang sama-sama dipahami oleh pihak penutur dan pihak
pendengar.
2.4 Komunikasi Bahasa
Dalam setiap komunikasi bahasa ada dua
pihak yang terlibat, yaitu pengirim pesan dan penerima pesan.
Ada dua macam komunikasi bahasa, yaitu komunikasi
searah dan komunikasi dua arah. Dalam komunikasi searah pengirim tetap sebagai
pengirim dan penerima tetap sebagai penerima. Dalam komunikasi dua arah, secara
berganti-ganti pengirim bisa menjadi penerima dan penerima bisa menjadi
pengirim.
Sebagai alat komunikasi, bahasa itu terdiri dari dua
aspek yaitu aspek linguistic dan
aspek nonlinguistic. Kedua aspek ini
bekerja sama dalam membangun komunikasi bahasa itu. Aspek linguistic mencakup
tataran fonologis, morfologis dan sintaksis. Ketiga tataran ini mendukung terbentuknya
yang akan disampaikan, yaitu semantic. Aspek
nonlinguistic mencakup (1) kualitas ujaran; (2) unsur supra segmental; (3)
jarak dan gerak-gerik tubuh; (4) rabaan.
Aspek linguistik dan nonlinguistik tersebut
berfungsi sebagai alat komunikasi bersama dengan konteks situasi membentuk atau
membangun dengan situasi tertentu dalam proses komunikasi.
2.5
Keistimewaan Bahasa Manusia
Berikut
ini merupakan kelebihan atau keistimewaan bahasa sebagai alat komunikasi
manusia dibandingkan dengan alat-alat komunikasi yang ada pada dunia hewan.
Ada tiga pakar yang tertarik dalam
masalah ini, yaitu Hockett, Mc Neil dan Chomsky. Keistimewaan bahasa itu adalah
sebagai berikut :
1. Bahasa
itu menggunakan jalur vokal auditif.
2. Bahasa
dapat tersiar ke segala arah.
3. Lambang
bahasa yang berupa bunyi itu cepat hilang setelah diucapkan.
4. Partisipan
dalam komunikasi bahasa dapat saling berkomunikasi (interchangeability).
5. Lambang
bahasa itu dapat menjadi umpan balik yang lengkap.
6. Komunikasi
bahasa mempunyai spesialisasi.
7. Lambang-lambang
bunyi dalam komunikasi bahasa adalag bermakna atau merujuk pada hal-hal
tertentu.
8. Hubungan
antara lambang bahasa dengan maknanya bukan ditentukan oleh adanya suatu ikatan
antara keduanya tetapi ditentukan oleh perserujuandiantara para penutur suatu
bahasa.
9. Bahasa
sebagai alat komunikasi manusia dapat dipisahkan menjadi unit satuan-satuan.
10. Rujukan
atau yang sedang dibicarakan dalam bahasa tidak harus selalu ada pada tempat
dan waktu kini.
11. Bahasa
bersifat terbuka.
12. Kepandaian
dan kemahiran untuk menguasai aturan-aturan dan kebiasaan-kabiasaan berbahasa
manusia diperoleh dari belajar bukan melalui gen-gen yang dibawa sejak lahir.
13. Bahasa
dapat dipelajari.
14. Bahasa
dapat digunakan untuk menyatakan yang benar dan yang tidak benar, atau juga
yang tidak bermakna secara logika.
15. Bahasa
memiliki dua subsistem, yaitu subsistem bunyi dan subsistem makna.
16. Bahasa
itu dapat kita gunakan untuk membicarakan bahasa itu sendiri.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Bahasa merupakan
sebuah sistem lambang, berupa bunyi, bersifat arbitrer, produktif, dinamis,
beragam, dan manusiawi. Bahasa mempunyai fungsi diantaranya adalah sebagai alat komunikasi manusia baik tertulis maupun
lisan . Fishman (1972) mengemukakan bahwa fungsi- fungsi bahasa itu antara
lain, dapat dilihat dari segi penutur, pendengar, topik, kode, dan amanat
pembicara . Oleh karena itu bahasa manusia
merupakan bahasa yang istimewa dibandingkan dengan bahasa lainnya (bahasa
hewan).
3.2 Saran
Kami
mengharapkan para pembaca makalah ini dapat memberikan saran atau kritik
yang dapat membangun dan memotivasi kami untuk membuat makalah yang lebih baik
lagi karena kami menyadari makalah ini masih banyak kekurangan dibandingkan
kelebihannya.
DAFTAR PUSTAKA
Chaer,
Abdul dan Leonie
Agustina. Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta, 2010.
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR .................................................................................... i
DAFTAR
ISI .................................................................................................. ii
BAB
1 PENDAHULUAN ....................................................................... 4
1.1
Latar Belakang ..................................................................... 4
1.2
Rumusan Masalah ................................................................. 5
1.3 Tujuan Penulisan.................................................................... 5
BAB
II PEMBAHASAN .......................................................................... 6
2.1
Hakikat Bahasa ..................................................................... 6
2.2
Fungsi-fungsi Bahasa............................................................ 8
2.3
Hakikat Komunikasi ............................................................. 9
2.4
Komunikasi Bahasa .............................................................. 10
2.5 Keistimewaan Bahasa ............................................................ 11
BAB
III PENUTUP .................................................................................... 13
3.1
Simpulan……………………………………………………...13
3.2 Saran………………………………………………………….13
3.2 Saran………………………………………………………….13
DAFTAR
PUSTAKA …………………………………………………….......14
Komentar
Posting Komentar