MAKALAH PERENCANAAN PENDIDIKAN: DATA DASAR/BASE LINE
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Perencanaan pendidikan sangat penting
dalam membangun sebuah pendidikan yang baik. Salah satu bagian dari perencanaan
itu ialah adanya data-data dalam penyusunan perencanaan. Data dasar atau base
line data untuk perencanaan pendidikan mempunyai fungsi penting sebab tanpa
data perencanaan atau planners, perencanaa pendidikan yang diperlakukan tidak
mungkin dapat dikembangkan. Data dasar ini mencakup berbagai aspek, bukan saja
tentang pendidikan, melainkan juga data diluar pendidikan. Karrakteristik data yang dipelukan dan efektivitas untuk pengembangan
perencanaaan pendidikan yang multidisipliner.
Maka dari itu pembuatan makalah ini
bertujuan untuk menjelaskan apa-apa saja yang harus di ketahui dari data-data
dalam penyusunan perencanaan.
B.
Rumusan
Masalah
Dari latar belakang di
atas maka, rumusan masalahnya sebagai berikut:
1. Apa yang disebut dengan data dasar?
2. Bagaimana
teknik-teknik Pengumpulan data?
C.
Tujuan
1. mengetahui data dasar.
2. mengetahui teknik-teknik
pengumpulan data.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Data
Dasar
Data
dasar atau base line data untuk perencanaan pendidikan mempunyai fungsi penting
sebab tanpa data perencanaan atau planners, perencanaa pendidikan yang
diperlakukan tidak mungkin dapat dikembangkan. Data dasar ini mencakup berbagai
aspek, bukan saja tentang pendidikan, melainkan juga data diluar
pendidikan. Karrakteristik data yang
dipelukan dan efektivitas untuk
pengembangan perencanaaan pendidikan yang multidisipliner. Data dasar yang
diperlakukan dapat dikelompokan seperti berikut ini.
1. kependudukan mencakup stuktur
penduduk, distribusi penduduk menurut
daerah, pertumbuhan penduduk, populasi usia sekolah yang ada di dalan sistem
persekolahan dan berada diluar sistem, dan struktur angkatan kerja berdasarkan kategori
kerja dan pendidikan. Data ini diperlakukan untuk menentukan cakupan populasi
yang perlu untuk meperoleh kesempatan pendidikan dalam kaitannya dengan
kebutuhan pada berbagai sektor pembangunan.
2. data ekonomi mencakup anggaran
pendapat dan belanja negara, GNP, revenue sources, tingkat petumbuhan ekonomi,
dan pertumbuhan ekonomi per tahun, serta jumlah dan kecenderungan inventasi
terhadap pendidikan. Data ini dipelakukan dalam kaitannya dengan kemampuan
ekonomi pemerintah untuk memperluas kesempatan pendidikan dan meningkatkan
efisiensi dan efektivitas pendidikan dalam penggunaan sumber dana yang
tersedia.
3. kebijakan nasional yang meupakan
keputusan politik mencakup falsafah dan tujuan nasional, keputusan badan
legislatif negara yang harus menjadi
pegangan upaya pembangunan untuk
seluruh sektor, dan falsafah pendidikan yang dianut.
4. data keependidikan mencakup
enrollment untuk setiap jenjang dan jenis, personel pendidikan yang terlibat
dalam penyelengaraan pendidikan, lulusan, drop out, perpindahaan, kenaikan dari
kelas atau tingkat yang satu ketingkat yang lain, kurikulum fasilitas
pendidikan, dana pendidikan, manajemen, dan output pendidikan.
5. data ketenagakerjaan mencakup
jumlah dan jenis man power yang diperlakukan dalam setiap sektor pembangunan,
persyaratan pekerjaan, kelompok jenis kerja yang langka, tetapi amat
diperlakukan , dan kemampuan pasaran kerja dalam merespons terhadap lulusan
untuk memberikan kesempatan kerja kepada mereka.
6. nilai dan sosial budaya mencakup
agama dengan pemeluknya, sistem nilai yang berlaku dan dipegang oleh
masyarakat, berbagai jenis dan bentuk kebudayaan yang ada atau mungkin yang
dapat digali dan dikembangkan. Data ini diperlukan sebagai timbangan terhadap
data kuantitatif dalam rangka pengembangan berbagai program akademik yang
dijiwai oleh nilai kemanusiaan yang luhur.
Pengumpulan data yang diperlukan dilakukan
melalui survei dengan kontrol yang ketat
utnuk memelihara kualitas data. Kegiatan pengumpulan daata ini dikaitkan
dalam kaitan tahap proses rencaan untuk menentukan titik awal perencanaaan.
Dengan danya data ini, keberhasilan, kekuatan, kesulitan, kelemahan dapat
ditelusuri sedemikian rupa hingga pembuat rencana dapat mengmbangkan titik awal
perencanaan sesuai dengan tahap yang telah dicapai kegiatan ini lazim disebut
dengan needs assessment, yaitu kegiatan mengkaji kebutuhan yang perlu dipenuhi
dalam pembangunan pendidikan untuk periode berikutnya.
Penerapan teknik-teknik untuk
mengkaji berbagai aspek kuantitaif pendidikan dan untuk proyeksi kecenderrungan
masa depan tidak dapat dilakukan tanpa data linear yang lengkap. Secara
praktis, tanpa data, kegiatan untuk menyusun perencanaan yang baik tidak dapat
dilakssanakan.
B.
Teknik
Pengumpulan Data
1.
pendekatan Rencana Pengumpulan Data
Dalam perencanaan pengumpulan data,
tidak hanya diperlukan data yang diinginkan dalam suatu daftar, tetapi prosedur
cara perolehan data, perorganisasian dan cara memperbaharui data pun perlu
diperhatikan. Pengumpulan data ini harus dilaksanakan sehingga data tersedia
pada waktu yang tepat pada saat pembuatan keputusan.
Dalam tulisan Udin & Abin
diuraikan secara terperinci lima tahapan dalam sistem perorganisasian data,
yaitu:
1.
data pengumpulan data dimasukkan ke dalam sistem.
2.
data diisikan atau ditempatkan di tempat penyimpanan data.
3.
data diolah (dikemas) menurut aturan yang sudah ada.
4.
data ditampilkan dalam bentuk yang dapat digunakan.
5.
data dipindahkan dari satu titik ke dalam sistem titik yang lain sesuai dengan
keperluannya. Data diperoleh kemudian diklasifikasikan dan selanjutnya
digunakan untuk perencanaan pendidikian, baik jangka pendek, menengah maupun
jangka panjang.
2.
Deskripsi Informasi dan Data
Ada perbedaan antara informasi dan
data. Informasi berhubungan dengan ilmu pengetahuan yang diperoleh atau
ditemukan dari observasi, membaca, dan berkomunikasi. Adapun data adalah fakta
sesuatu yang diketahui dalam bentuk-bentuk dasar untuk disimpulkan,
didokumentasikan, diedit, dan diperlukan oleh setiap subjek dan siap untuk
mendukung perencanaan dalam cara yang objektif.
3.
Metode Pengumpulan Data
a.
Penggunaan angket dan kuesioner
Meode angket dapat digunakan untuk
mengumpulkan data dalam jumlah banyak dengan waktu yang singkat. Keberhasilan
metode ini sangat bergantung pada keahlian peneliti dalam menyusun
pertanyaan-pertanyaan yang mudah dipahami, sehingga responden dapat mengetahui
dan merasakan konteks permasalahan yang sedang diteliti.
b.
inteviu atau wawancara
Metode interviudapat digunakan untuk
mengumpulkan data yang diperoleh dari adanya penjelasan langsung tentang
konteks atau area penelitian kepada responden.
Unsur subjektivitas dari data yang
diperoleh merupakan hal yang tidak dapat diabaikan. Keberhasilan metode
ini sangat bergantung pada keahlian dari pengumpulan data dalam berkomunikasi
dan dalam menyusun daftar pertanyaan sehingga dicapai fokus kata yang
diperoleh.
Data yang berhubungan dengan
perpindahan biasanya berhubungan dengan transportasi, misalnya pejalanan kaki,
bus, kereta api, dan mobil. Data ini berenaan dengan biaya. Dalam perencanaan,
perlu dipertimbangkan pemilihan alat transportasi sehingga fungsi efisiensi dan
efektivitas tercapai.
Data yang berkenaan dalam ekonomi,
adalah sebagai berikut:
1. Pengembangan transportasi dan komunikasi
memiliki berbagai bentuk yang dapat dipertukarkan untuk keperluan industri,
pedagang kecil, distribusi, toko-toko kecil, dan lainnya.
2.
beberapa aktivitas membutuhkan biaya tinggi dengan jarak yang terpendek dari
lokasi sentral.
3.
bentuk perusahaan yang terdahulu memperhitungkan jalur pelabuhan, penerbangan,
kereta api, terminal, dan bergantung pada pelebaran jalur truk.
4.
bertambahnya pemilik mobil pribadi yang dibutuhkan untuk dialokasikan pada
pemberhentian fasilitas umum menarik datangnya para pekerja.
5.
Di pusat kota tidak diperkenankan memiliki lokasi parkir yang tidak terpusat.
6.
Dalam transfortasi dan komunikasi banyak
perusahaan yang memilih lokasi parkir
yang berpusat pada bangunan-bangunan perkantoran atau bisnis.
Data yang berkaitan dengan
pendidikan yang berhubungan dengan kependudukan, lokasi, perpindahan, dan
kegiatan ekonomi yang secara langsung dan tidak langsung berhubungan dengan
pendidikan.
Adapun data kependudukan merupakan
data yang berhubungan dengan identifikasi pribadi, mencakup nama, umur, jenis
kelamin, ras, suku bangsa, dan sebagainya. Data yang berhubungan dengan lokasi
merupakan data yang berkaitan dengan tempat, mencakup alamat, sekolah, dan
sebagainya. Data karakteristik struktur tanah terdiri atas umur, warna, luas,
kondisi, dan penerapan sistem ekonomi saat ini. Data yang berhubunggan dengan
perpindahan merupakan data yang membutuhkan perpindahan dari asal ke tempat
tujuan yang dicapai. Adapun data ekonomi merupakan data yang terdiri atas
tahapan input dan output keempat data tersebut harus disatukan di dalam
perencanaan pendidikan.
Metode untuk meminimalisasi
kesalahan data diantaranya:
1) Memonitor
secara keseluruhan dan langsung;
2) Mempertimbangkan
banyak kemungkinan, baik data primer maupun sekunder;
3) Memperhitungkan
segala perubahan data yang terbaru.
c. Studi Kepustakaan
Kemampuan
menganalisis dan menafsirkan data tidak terlepas dari luasnya pengetahuan atau
referensi yang dikuasai. Untuk mempertajam analisis yang dilakukan, studi
kepustakaan atau bibliografi penting dilakukan. Studi bibliografi dilakukan
dengan menggali dan mendapatkan informasi yang relevan dengan masalah yang
diteliti melalui penelaahan berbagai konsep atau teori yang dikemukakan para
ahli sehingga dapat mengandung pelaksanaan pendidikan.
d. Studi dokumentasi
Studi dokumentasi
ditujukan sebagai upaya untuk melengkapi data yang terkumpul dengan
dokumen-dokumen yang dapat memperkuat keakuratan data.
4. Tabulasi Data
Proses tabulasi data harus lebih akurat dari tahun ke
tahun, sehingga diperlukan survei tahunan untuk riset dan penelitian yang ada
guna mendapatkan data yang terbaru. Tabulasi data sangat diperlukan dalam
perencanaan pendidikan untuk berbegai analisis data.
Fungsi tabulasi data
adalah sebagai berikut:
a. Membantu
dalam menyederhanakan masalah dalam berkomunikasi antara sesama kelompok
perencana;
b. Memudahkan
dalam menganalisis antar kelompok perencana;
c. Memudahkan
perbandingan perkembangan pendidikan dari masalalu, sekarang, dan prediksi masa
yang akan datang;
d. Membantu
mempermudah sistematika riset dan evaluasi di dalam pendidikan.
Tabulasi
data dapat dibagi menjadi empat bagian besar, yaitu sebagai berikut.
1) Tabulasi
data berdasarkan kondisi kependudukan
Ada beberapa
karakteristik data kependudukan yang perlu diolah, yaitu:
a. Struktur
ekonomi dan sosial masyarakat, baik rencana perdagangan, daerah industri dan
sebagainya;
b. Perkembangan
sensus kependudukan, baik kelahiran maupun kematian dan migrasi serta
pertumbuhan kependudukan. Sensus penduduk membantu menginventarisasi sistem dan
sebagai alat yang penting di dalam analisis detail dari karakteristik popolasi
penduduk;
c. Struktur
fisik (tata-ruang) dan sosial;
d. Pemetaan
dan kondisi demografi merupakan salah satu unsur yang terpenting dalam
pengolahan data. Salah satu informasi dasar demografi adalah mengenai umur,
jenis kelamin, suku bangsa atau ras.
2) Tabulasi
dan berdasarkan kondisi lokasi tempat
Data
ini berhubungan dengan pola penggunaan bahan untuk penggunaan manusia yang
meliputi keperluan tempat tinggal, gedung-gedung, taman-taman, dan lain-lain.
Adanya pengaturan pola penggunaan lahan diwilayah perkotaan memudahkan
perumusan perencanaan pendidikan.
Adanya
beberapa metode untuk menghitung nilai tingkat ekonomi masyarakat dan indikator
dari tingkat kesiapan finansial dalam pendidikan, diantaranya dengan pengukuran
tidak langsung dan pengukuran langsung dari tingkat pendikan.
3) Tabulasi
data berdasarkan migrasi
Komponen
yang mempengaruhi perpindahan di antarannya kualitas, frekuensi, intensitas
perpindahan, luas, metode perpindahan, dan lama perpindahan. Aktivitas bisa
digambarkan oleh lokasi asal dan tujuan, seperti dari wilayah tempat tinggal ke
wilayah pasar, dari wilayah regional ke wilayah perkotaan, dari wilayah tempat
tinggal ke wilayah industri, dan sebagainya. Tipe data yang dibutuhkan dalam
menganalisis wilayah perpindahan ini, yaitu waktu perjalanan dan kepastiannya.
Beberapa model perpindahan digunakan di dalam perencanaan transportasi.
4) Tabulasi
data berdasarkan kondisi sistem ekonomi
Faktor ekonomi amat vital
terhadap pendidikan, yakni harga dan tanah. Harga dan tanah sangat memengaruhi
posisi pemilihan seperti kedudukan sekolah. Nilai tanah dipengaruhi oleh
ekonomi dasar dan tingkat kepuasan pelanggan. Ada dua alat yang digunakan untuk
mengukur indikator nilai tanah, yaitu luas tanah dan bangun. Biasanya tanah
untuk bisnis mempunyai nilai jual yang tinggi karena sebanding linier terhadap
nilai bangunan. Faktor lain juga berpengaruh terhadap jarak ke pusat kota atau
wilayah bisnis.
5) Pengukuran
tidak langsung
Metode ini didasari pada aktifitas
ekonomi secara tidak langsung. Indikatornya adalah kemauan untuk mendukung
pembiayaan pendidikan. Metode ini dengan mengasumsikan pada klasifikasi ekspor,
inpor, dan lokal adalah pekerja.
Salah satu rumus untuk
menghitung potensi pekerja seperti pendidikan yang di gunakan.
X merupakan potensi
pekerja dengan asumsi keseragaman permintaan dan perhitungan indeks
produktivitas. Artinya potensi pekerja berbanding terhadap nilai total pekerja
lokal sekolah dengan pekerja nasional dalam pendidikan dan berbanding terbalik
terhadap total pekerja nasional.
6) Pengukuran
langsung
Salah satu metode
pengukuran langsing menggunakan metode input-output. Metode ini didasari pada
aktivitas ekonomi secara langsung dengan hubungan industri. Tujuannya adalah
mengontrol tingkat pendidikan dengan menjaga konsistensi sehingga mengeliminasi
pekerja antara lulusan dan kegagalan. Input metode ini adalah siswa yang masuk,
guru, bangunan, material, keuangan, pekerja dan pembuatan standar-standar
sebagai undang-undang. Outputnya adalah lulusannya, tingkat drop out,
pemeliharaan dan tingkat pelayanannya.
BAB
III
KESIMPULAN
Pengumpulan
data yang diperlukan dilakukan melalui survei dengan kontrol yang ketat utnuk memelihara kualitas data. Kegiatan
pengumpulan daata ini dikaitkan dalam kaitan tahap proses rencaan untuk
menentukan titik awal perencanaaan. Dengan danya data ini, keberhasilan,
kekuatan, kesulitan, kelemahan dapat ditelusuri sedemikian rupa hingga pembuat
rencana dapat mengmbangkan titik awal perencanaan sesuai dengan tahap yang
telah dicapai kegiatan ini lazim disebut dengan needs assessment, yaitu
kegiatan mengkaji kebutuhan yang perlu dipenuhi dalam pembangunan pendidikan
untuk periode berikutnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Sarbini, dkk. 2011. Perencanaan Pendidikan. Bandung: Pustaka
setia.
Komentar
Posting Komentar