PENELITIAN PENDIDIKAN: METODE KUALITATIF DAN KUANTITATIF


RESUME
PENELITIAN PENDIDIKAN
Diajukan untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Penelitian Pendidikan 1

oleh
LENGGI IRAWAN
8820112016



unsur
 







PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SURYAKANCANA
CIANJUR
2016
A.  Metode Penelitian
            Metode Penelitian adalah tata cara bagaimana suatu penelitian akan dilaksanakan. Metode penelitian ini sering dikacaukan dengan prosedur penelitian atau teknik penelitian. Hal ini disebabkan karena ketiga hal tersebut saling berhubungan dan sulit dibedakan. Metode penelitian membicarakan megenai tata cara pelaksanaan penelitian, sedangkan prosedur penelitian membicarakan alat-alat yang digunakan dalam mengukur atau mengumpulkan data penelitian. Dengan demikian, metode penelitian melingkupi prosedur penelitian dan teknik penelitian.

B.  Jenis metode penelitian
jenis-jenis penelitian dapat dikelompokan menurut bidang, tujuan, metode, tingkat eksplanasi dan waktu.
1.    Jenis penelitian bidang dibagi kedalam tiga bidang, yakni.
a)    Akademis
Penelitian yang dilakukan oleh para mahasiswa dalam membuat skripsi, tesis, disertasi. Penelitian ini meruakan sarana edukatif, sehingga lebih mementingkan validitas internal (caranya yang harus betul). Variabel penelitian terbatas serta kecanggihan analisis disesuaikan dengan jenjang pendidikan S1, S2, S3.
b)   Profesional
Penelitian yang dilakukan oleh orang yang berprofesi sebagai peneliti (termasuk dosen). Tujuannya adalah mendapatkan pengetahuan (ilmu, teknologi dan seni) baru. Variable penelitian lengkap, kecanggihan analisis disesuaikan dengan kepentingan masyarakat ilmiah. Penelitian dilakukan dengan cara yang betul  (validitas internal) dan hasilnya dapat berguna untuk pengembangan ilmu.
c)    Institusional
Penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan informasi yang dapat digunakan untuk pengembangan lembaga. Hasil penelitian kan sangat berguna bagi pimpinan untuk pembuatan keputusan. Hasil penelitian lebih menekankan pada validitas eksternal  (kegunaan), variable lengakp (kelengkapan informasi) dan kecanggihan analisis disesuaikan untuk pengambilan keputusan.
2.    Menurut tujuannya dibagi kedalam dua tujuan, yakni.
a)    Murni
b)   Terapan
3.    Menurut metodenya dibagi kedalam Sembilan metode, yakni.
a)    Survey
b)   Exspostfacto
c)    Eksperimen
d)   Naturalistik
e)     Policy research
f)    Action research
g)   Evalusi
h)   Sejarah
i)     R &D
4.    Menurut tingkat ekplanasinya dibagi kedalam tiga tingkatan, yakni.
a)    Deskriptif
b)   Komparatif
c)    Asosiatif
5.    Menurut waktu dibagi kedalam dua waktu, yakni.
a)    Cross sectional
b)   Longitudinal

C.  Pengertian Metode Kuantitatif dan Kualitatif
a.    Metode Penelitian Kualitatif
Adalah metode yang lebih menekankan pada aspek pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah daripada melihat permasalahan untuk penelitian generalisasi. Metode penelitian ini lebih suka menggunakan teknik analisis mendalam ( in-depth analysis ), yaitu mengkaji masalah secara kasus perkasus karena metodologi kulitatif yakin bahwa sifat suatu masalah satu akan berbeda dengan sifat dari masalah lainnya. Tujuan dari metodologi ini bukan suatu generalisasi tetapi pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah. Penelitian kualitatif berfungsi memberikan kategori substantif dan hipotesis penelitian kualitatif.

b. Metode Penelitian Kuantitatif
Adalah metode yang lebih menekankan pada aspek pengukuran secara obyektif terhadap fenomena sosial. Untuk dapat melakukan pengukuran, setiap fenomena social di jabarkan kedalam beberapa komponen masalah, variable dan indikator. Setiap variable yang di tentukan di ukur dengan memberikan symbol – simbol angka yang berbeda – beda sesuai dengan kategori informasi yang berkaitan dengan variable tersebut. Dengan menggunakan symbol – symbol angka tersebut, teknik perhitungan secara kuantitatif matematik dapat di lakukan sehingga dapat menghasilkan suatu kesimpulan yang belaku umum di dalam suatu parameter. Tujuan utama dati metodologi ini ialah menjelaskan suatu masalah tetapi menghasilkan generalisasi.
Generalisasi ialah suatu kenyataan kebenaran yang terjadi dalam suatu realitas tentang suatu masalah yang di perkirakan akan berlaku pada suatu populasi tertentu. Generalisasi dapat dihasilkan melalui suatu metode perkiraan atau metode estimasi yang umum berlaku didalam statistika induktif. Metode estimasi itu sendiri dilakukan berdasarkan pengukuran terhadap keadaan nyata yang lebih terbatas lingkupnya yang juga sering disebut “sample” dalam penelitian kuantitatif. Jadi, yang diukur dalam penelitian sebenarnya ialah bagian kecil dari populasi atau sering disebut “data”. Data ialah contoh nyata dari kenyataan yang dapat diprediksikan ke tingkat realitas dengan menggunakan metodologi kuantitatif tertentu. Penelitian kuantitatif mengadakan eksplorasi lebih lanjut serta menemukan fakta dan menguji teori-teori yang timbul.

D.  Perbedaan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
Penelitian kualitatif berbeda dengan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif mengambil jarak antara peneliti dengan obyek yang diteliti, menggunakan instrumen-instrumen formal, standar, dan bersifat mengukur. Sedangkan penelitian kualitatif menyatu dengan situasi dan fenomena yang diteliti, menggunakan peneliti sebagai instrumen.
Berdasarkan Williams (1988) ada lima pandangan dasar perbedaan antara pendekatan kuantitatif (istilah Williams dengan kuantitatif positivistik) dan kualitatif. Kelima pendangan dasar  perbedaan tersebut adalah:
1.      Bersifat realitas,
Pendekatan kuantitatif melihat realitas sebagai tunggal, konkrit, teramati, dan dapat difragmentasi. Sebaliknya pendekatan kualitatif melihat realitas ganda (majemuk), hasil konstruksi dalam pandangan holistik. Sehingga peneliti kuantitatif lebih spesifik, percaya langsung pada obyek generalis, meragukan dan mencari fenomena pada obyek yang realitas.
2.      Interaksi antara peneliti dengan obyek penelitiannya
Pendekatan kuantitatif melihat sebagai independen, dualistik bahkan mekanistik. Sebaliknya pendekatan kualitatif melihat sebagai proses interaktif, tidak terpisahkan bahkan partisipasif.
3.      Posibilitas generalis
Pendekatan kuantitatif bebas dari ikatan konteks dan waktu (nomothetic statements), sedangkan pendekatan kualitatif terikat dari ikatan konteks dan waktu(idiographic statements).
4.      Posibilitas kausal
Pendekatan kuantitatif selalu memisahkan antara sebab riil temporal simultan yang mendahuluinya sebelum akhirnya melahirkan akibat-akibatnya. Sedangkan pendekatan kualitatif selalu mustahilkan usaha memisahkan sebab dengan akibat, apalagi secara simultan.
5.      Peranan nilai
Pendekatan kuantitatif melihat segala sesuatu bebas nilai, obyektif dan harus seperti apa adanya. Sebaliknya pendekatan kualitatif melihat segala sesuatu tidak pernah bebas nilai, termasuk si peneliti yang subyektif

E.  Penggunaan Metode Kuantitatif dan Kualitatif
a.    Penggunaan Metode Kuantitatif
Metode penelitian kuantitatif dapat digunakan jika.
1)   Masalah yang merupakan titik tolak dari penelitian sudah jelas data-datanya;
2)   Peneliti ingin mendapatkan informasi yang luas dari suatu populasi, tetapi tidak mendalam. Bila populasi terlalu luas, maka penelitian dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi;
3)   Ingin diketahui pengaruh perlakuan (treatment) tertentu terhadap yang lain. Hal ini cocok jika menggunakan metode eksperimen yang merupakan bagian dari metode kualitatif. Misalnya; ingin meneliti pengaruh jamu tertentu terhadap derajad kesehatan;
4)    Peneliti bermaksud menguji hipotesis penelitian. Hipotesis penelitian dapat berbentuk hipotesis deskriptif, komparatif dan asosiatif;
5)   Peneliti ingin mendapatkan data yang akurat, berdasarkan fenomena yang empiris dan dapat diukur;
6)   Ingin menguji terhadap adanya keragu-raguan tentang validitas pengetahuan, teori dan produk tertentu.

b.    Penggunaan Metode Kualitatif
Metode penelitian kualitatif dapat digunakan jika:
1)   Masalah penelitian belum jelas, masih remang-remang atau mungkin malah masih gelap. Sebab dengan metode kualitatif, peneliti langsung masuk ke objek penelitian dan dapat melakukan eksplorasi secara mendalam;
2)   Ingin memahami makna dibalik data yang tampak. Karena gejala sosial sering tidak bisa dipahami berdasarkan apa yang diucapkan dan dilakukan orang;
3)   Ingin memahami interaksi sosial. Karena interaksi sosial yang kompleks hanya dapat diurai kalau peneliti melakukan penelitian dengan metode kualitatif dengan cara berperan serta, wawancara mendalam terhadap interaksi sosial;
4)   Ingin memahami perasaan orang. Karena perasaan orang sulit dimengerti kalau tidak ikut serta merasakan apa yang dirasakan orang tersebut;
5)   Ingin mengembangkan teori. Pengembangan teori yang dimaksud dibangun berdasarkan situasi, kondisi dan teori yang diperoleh di lapangan;
6)   Ingin memastikan kebenaran data. Karena data sosial sulit dipastikan kebenarannya jika belum menemukan apa yang dimaksud. Ibarat mau mencari siapa yang menjadi provokator, maka sebelum provokator yang dimaksud ditemukan, penelitian belum dinyatakan selesai;
7)   Ingin meneliti sejarah perkembangan. Misalnya ingin melacak kehidupan seseorang tokoh, sejarah lembaga atau masyarakat, dan lain-lain.

F.   Jangka waktu penelitian kualitatif
Pada umumnya, jangka waktu nan dibutuhkan buat melakukan penelitian kualitatif cukup lama, sebab penelitian kualitatif memiliki tujuan nan bersifat inovasi baik teori baru maupun analisisnya.
Penelitian kualitatif tak hanya sekadar membuktikan hipotesis seperti dalam proses penelitian kuantitatif. Akan tetapi, penelitian kualitatif bisa dinyatakan selesai jika peneliti mempunyai kemampuan berpikir nan mendalam dan wawasan nan luas buat mengurai masalah atau memahami makna. Sehingga proses penelitian tak memerlukan waktu nan lama.
Untuk memastikan kebenaran data, metode penelitian kualitatif bisa menemukan apa nan akan dituju, sehingga kepastian data akan terjamin. Dengan demikian, data nan diperoleh bisa diuji kredibilitasnya, dan penelitian berakhir setelah data itu jenuh, maka kepastian data akan bisa diperoleh.
Di dalam penelitian kualitatif, selain data nan diperlukan, peneliti juga harus memiliki kemampuan buat bisa menghasilkan penelitian nan baik. Berikut ini beberapa kompetensi nan harus dimiliki oleh para peneliti.
1)      Peneliti harus memiliki wawasan nan luas dan mendalam tentang bidang nan akan diteliti.
2)      Peneliti harus mampu menciptakan rapport kepada setiap orang nan ada pada konteks sosial nan akan diteliti. Dengan begitu, peneliti bisa membangun interaksi nan baik dengan setiap orang nan ada pada konteks sosial.
3)      Peneliti harus memiliki kepekaan buat melihat setiap segala nan ada pada objek penelitian.
4)      Peneliti harus mampu menggali sumber data dengan obervasi partisipasi dan wawancara mendalam secara triangulasi, serta sumber-sumber lain.
5)      Peneliti mampu mnganalisis data kualitatif secara induktif berkesinambungan mulai dari analisis deskriptif, domain, komponensial, dan tema kultural budaya.
6)      Peneliti juga mampu menguji kredibilitas, dependabilitas, konfirmabilitas, dan transferabilitas hasil penelitian.
7)      Peneliti mampu menghasilkan temuan pengetahuan, hipotesis, atau ilmu baru dalam penelitiannya.
8)      Peneliti mampu membuat laporan secara sistematis, jelas, lengkap, dan rinci.

G.  Apakah Metode Kuantitatif dan Kualitatif dapat digabungkan
Menurut penulis, kedua metode tersebut dapat digunakan bersama-sama atau digabungkan, tetapi dengan catatan sebagai berikut.
1)   Dapat digunakan bersama untuk meneliti pada obyek yang sama, tetapi tujuan yang berbeda. Metode kualitatif digunakan untuk menemukan hipotesis, sedangkan metode kuantitatif digunakan untuk menguji hipotesis.
2)   Digunakan secara bergantian. Pada tahap pertama menggunakan kualitataif, sehingga ditemukan hipotesis. Selanjutnya hipotesis tersebut diuji dengan metode kuantitatif.
3)   Dapat menggunakan metode tersebut secara bersamaan, asal kedua metode tersebut telah difahami dengan jelas, dan seseorang telah berpengalaman luas dalam melakukan penelitian.

H.  Kompetensi Peneliti Kuantitatif dan Kualitatif
a.    Kompetensi Penelitian Kuantitatif
Ada beberapa kompetensi penelitian dalam penelitian metode kuantitatif, diantaranya.
1)   Memiliki wawasan yang luas dan mendalam tentang bidang pendidikan yang akan di teliti. 
2)   Mampu melakukan analisi masalah secara akurat, sehingga dapat ditemukan masalah penelitian pendidikan yang betul-betul masalah. 
3)   Mampu menggunakan teori pendidikan yang tepat sehingga dapat digunakan untuk memperjelas masalah yang diteliti, dan merumuskan hipotesis penelitian. 
4)   Memahami berbagai jenis metode penelitian kuantitatif, seperti metode survey, eksperimen, action researchxpost facto, evaluasi dan R&D.  
5)   Memahami teknik-teknik sampling, seperti probability sampling dan nonprobality sampling dan mampu menghitung dan memilih jumlah sampel yang representatif dengan sampling error tertentu 
6)   Mampu menysusun instrumen baik test maupun nontest untuk mengukur berbagai variabel yang diteliti, mampu menguji validitas dan reliabilitas instrumen.  
7)   Mampu mengumpulkan data dengan kuesioner, maupun dengan wawancara observasi dan dokumentasi. 
8)   Bila pengumpulan data dilakukan oleh tim, maka harus mampu mengorganisasikan tim peneliti dengan baik.  
9)   Mampu menyajikan data, mengulas data secara kuantitatif untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis penelitian yang telah dirumuskan. 
10)    Mampu memberikan interpretasi terhadap data hasil penelitian maupun hasil pengujian hipotesis.  
11)    Mampu membuat laporan secara sistematis, dan menyampaikan hasil penelitian ke pihak-pihak terkait. 
12)    Mampu membuat abstraksi hasil penelitian dan membuat artikel untuk dimuat ke dalam jurnal ilmiah.  
13)    Mampu mengkomunikasikan hasil penelitian kepada masyarakat luas. 
b.    Kompetensi Peneliti Kualitatif
Ada beberapa kompetensi penelitian dalam penelitian metode kuantitatif, diantaranya.
1)   Memiliki wawasan yang luas dan mendalam tentang bidang pendidikan yang akan di teliti.
2)   Mampu menciptakan rapport kepada setiap orang yang ada pada situasi sosial yang akan di teliti. Menciptakan rapport berarti mampu membangun hubungan yang akrab dengan setiap orang yang ada pada konteks sosial.
3)   Memiliki kepekaan untuk melihat setiap gejala yang ada pada obyek penelitian (situasi sosial).
4)   Mapu menggali sumber data dengan observasi partisipan dan wawancara mendalam secara tringgulasi, serta sumber-sumber lain.
5)   Mampu menganalisi data kualitatif secara induktif berkesinambungan mulai dari analisis deskriptif, domain, komponen sosial, dan tema kultural/budaya.
6)   Mampu menguji kredibilitas, dependabilitas, konfirmabilitas dan trasferabilitas hasil penelitian.
7)   Mampu menghasilkan temuan pengetahuan, mengkonstruksi fenomena, hipotesis atau ilmu baru.
8)   Mampu membuat laporan secara sistematis, jelas, lengkap dan rinci.
9)   Mampu membuat abstraksi hasil penelitian dan membuat artikel untuk dimuat ke dalam jurnal ilmiah.
10)    Mampu mengkomunikasikan hasil penelitian kepada masyarakat luas.
I.     Lingkup Penelitian Pendidikan
a.    Lingkup Penelitian Pendidikan pada Tingkat Operasional
Terdiri dari berbagai obyek penelitian, diantara pada bidang seperti di bawah  ini:
1)   Aspirasi masayarakat dalam memilih pendidikan
2)   Pemasaran lembaga pendidikan
3)   Sistem seleksi murid baru
4)   Kurikulum,silabe
5)   Teknologi pembelajaran
6)   Media pendidikan
7)   Penampilan mengajar guru
8)   Manajemen kelas
9)   Sistem evaluasi belajar
10)    Sistem ujian akhir
11)    Kuantitas dan kualitas lulusan
12)    Unit produksi
13)    Perkembangan karir lulusan
14)    Pembiayaan pendidikan
15)    Profil pekerjaan dan tenaga kerja
16)    Kebutuhan masyarakat akan lulusan pendidikan

b.    Lingkup Penelitian Pendidikan pada Tingkat Manajerial
Terdiri dari berbagai obyek penelitian, diantaranya pada bidang seperti di bawah ini:
1)   Perencanaan pendidikan dari tingkat nasional/propinsi/kabupaten/kota, dan lembaga
2)   Organisasi Diknas
3)   Kepemimpinan pendidikan
4)   Ekonomi pendidikan
5)   Bangunan, sarana dan prasarana pendidikan
6)   Hubungan kerja sama antar lembaga pendidikan
7)   Koordinasi pendidikan dari pusat ke daerah
8)   Sumber daya manusia tenaga kependidikan
9)   Evaluasi pendidikan
10)    Kearsipan, perpustakaan, dan museum pendidikan

c.    Lingkup Peneliitian Pendidikan pada Tingkat Kebijakan
Ada lima bidang yang masuk kategori penelitian pendidikan pada tingkat kebijakan, yaitu:
1)   Perumusan kebijakan pendidikan yang dilakukan oleh MPR, Kebijakan Presiden, atau DPR
2)   Kebijakan Menteri Pendidikan Nasional tentang pendidikan
3)   Kebijakan Dirjen, Gubernur, Bupati, Walikota, Diknas tentang pendidikan
4)   Implementasi kebijakan pendidikan
5)   Output dan Outcome kebijakan pendidikan


Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH ARTIKEL ILMIAH

Analisis Cerpen "Anak Kebanggaan"

Analisis Novel "Hapalan Shalat Delisa"